Friday, 26 April 2019

Cyber Security

Etika & Profesionalisme TSI





Helmy Mulyawan 
13112379 - 4KA22

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018/2019



PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi ini, dunia maya/cyber merupakan sebuah kebutuhan bagi kehidupan manusia dan menjadi penghubung komunikasi manusia satu dengan yang lain tanpa dibatasai jauhnya jarak. Kondisi ini bukannya tanpa efek negatif, keamanan cyber menjadi kebutuhan nyata dan sangat mendesak karena efek yang ditimbulkan cybercrime dapat merusak atau mengacaukan kehidupan masyarakat  bahkan negara dan dunia internasional.
Pengaruh dari isu cyber security/cyber defense ini bagi situasi keamanan internasional adalah bisa menciptakan ketegangan antar negara-negara dan mengganggu stabilitas keamanan dan menimbulkan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan serta  bisa mengganggu hubungan antar negara.
Hal ini dikarenakan cyber crime merupakan kejahatan yang melintasi batas negara. Karena melintasi batas negara dan bisa melibatkan banyak negara, maka penting adanya kerja sama perjanjian multilateral guna mengatasi hal tersebut, baik di tingkat regional maupun internasional dan penggunaan kekuatan militer sebaiknya menjadi opsi terakhir. Hal tersebut karena negara tidak bisa begitu saja menggunakan kekuatan militer untuk melakukan serangan atau perang. Banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti misalnya biaya. Negara sebaiknya segera membangun cyber defenseyang berbasis teknologi digital.

PEMBAHASAN

Pengertian Cyber Security

            Definisi security dalam operasi informasi adalah semua mekanisme yang dilakukan untuk melindungi dan meminimalkan gangguan kerahasiaan(confidentiality), integritas (integrity), dan ketersedian (availability) informasi. Mekanisme ini harus bisa melindungi informasi baik dari physical attack maupun cyber attackCyber security merupakan upaya untuk melindungi informasi dari adanya cyber attack, adapun elemen pokok cyber security adalah:

1.    Dokumen security policy merupakan dokumen standard yang dijadikan acuan dalam menjalankan semua proses terkait keamanan informasi.


2.   Information infrastructure merupakan media yang berperan dalam kelangsungan operasi informasi meliputi hardware dan software. Contohnya adalah router,switchserver, sistem operasi, database, dan website.


3. Perimeter Defense merupakan media yang berperan sebagai komponen pertahanan pada infrastruktur informasi misalnya IDS, IPS, dan firewall.

4.  Network Monitoring System merupakan media yang berperan untuk memonitor kelayakan, utilisasi, dan performance infrastruktur informasi.


 5.    System Information and Event Management merupakan media yang berperan dalam memonitor berbagai kejadian di jaringan termasuk kejadian terkait pada insiden  keamanan.

 6.    Network Security Assessment merupakan elemencyber security yang berperan sebagai mekanisme kontrol dan memberikan measurement level keamanan informasi.


 7.    Human resource dan security awareness berkaitan dengan sumber daya manusia dan awareness-nya pada keamanan informasi.


Pentingnya Cyber Security

            Jika kita memandang keamanan sebagai kebebasan dari bahaya atau ancaman, salah satu pendorong terpenting dalam pembuatan kebijakan cybersecurity adalah bagaimana ancaman dipahami dalam cyberspace. Tanpa upaya cybersecurity yang tepat, kemungkinan ancaman akan meningkat. Secara umum ancaman dipandang mencakup hal-hal berikut :

Ø  Pencurian data untuk keuntungan komersial, seperti pencurian nomor kartu kredit, atau pencurian data pribadi untuk digunakan untuk spamming atau pencurian identitas. 


Ø  Akses kepada data untuk kepentingan mata-mata industri demi mendapatkan keunggulan kompetitif. 


Ø  Pencurian data untuk menghancurkan nama baik, atau mendiskreditkan pemerintah atau suatu entitas bisnis, serta mendiskreditkan orang atau sekelompok orang. 


Ø  Mengakses data untuk mengumpulkan data intelijen yang dilakukan oleh negara asing maupun entitas non-negara. 


Ø  Pengubahan atau penghapusan data untuk alasan komersial, politik, maupun ekonomi.


Ø  Kehilangan kendali atas jaringan akibat serangan yang dirancang untuk melemahkan atau melumpuhkan pemerintah atau suatu perusahaan.


Ø  Manipulasi perilaku pengguna dengan cara memancing pengguna mengunduh (download) malware atau tanpa sengaja melakukan tindakan membahayakan diri lainnya.

Ø  Ancaman kepada karyawan atau publik dengan melakukan serangan siber untuk melumpuhkan fungsi lembaga publik tertentu.


Pemangku kepentingan Cyber Security

Meskipun seringkali dikatakan bahwa setiap organisasi pemerintah saat ini kerap berurusan dengan cybersecurity dalam berbagai bentuk, namun organisasi-organisasi utama yang bertanggung jawab atas cybersecurity antara lain adalah :

·       Badan-badan standar teknis nasional yang ditugaskan membentuk dan menjaga standar teknis yang berlaku untuk keamanan informasi.
·       Computer Emergency Response Teams (CERTs), yang juga dikenal sebagai tim siaga darurat komputer, serta Computer Security Incident Response Teams (CSIRTs).
·       Kementerian Pertahanan, yang semakin menyadari prospek konflik cyber di masa depan dan cara menghadapinya.
·       Kementerian Dalam Negeri atau Keamanan Nasional, yang umumnya bertanggung jawab mengawasi penegak hukum dan lembaga intelijen, mengkoordinasikan penyusunan strategi cybersecurity nasional, serta mengawasi cybersecurity infrastruktur penting.
·       Kementerian Luar Negeri, yang mengkoordinasi kebijakan luar negeri dan melakukan negosiasi terkait kebijakan cybersecurity dan HAM.
·       Kementerian Keuangan, yang mengelola anggaran untuk kebijakan cybersecurity.
·       Lembaga penegak hukum, yang tidak hanya menangani cybercrime (seperti pencurian identitas, eksploitasi anak di ranah online, dan penjualan barang terlarang), namun juga kejahatan offline dengan unsur online,seperti kegiatan yangmenggunakan pesan terenkripsi.


Contoh Kasus Cyber Security

    1. Ramzi Yousef, dalang penyerangan pertama ke gedung WTC, diketahui menyimpan detail   serangan dalam file yang di enkripsi di laptopnya.
  
    2. Osama Bin Laden diketahui menggunakan steganography untuk komunikasi jaringannya.

    3. Suatu website yang dinamai Club Hacker Muslim diketahui menuliskan daftar tip untuk     melakukan hacking ke Pentagon.
  
    4. Seorang hacker yang menyebut dirinya sebagai DoktorNuker diketahui telah kurang lebih lima   tahun melakukan defacing atau mengubah isi halaman web dengan propaganda anti-American, anti-   Israel dan pro-Bin Laden. 


     SUMBER :